Rut bagian 8
DIMULAINYA BABAK BARU
Alkitab berkata dalam Rut 1:22 Demikianlah Naomi pulang bersama-sama dengan Rut, perempuan Moab itu, menantunya, yang turut pulang dari daerah Moab. Dan sampailah mereka ke Betlehem pada permulaan musim menuai jelai. Pada Rut bagian ke delapan ini kita akan mempelajari dimulainya suatu babak baru dalam kehidupan seseorang. Hal penting ini kita pelajari karena dengan mempelajari kisah orang ini maka kita akan mengerti mengapa ia kemudian menjadi seorang wanita yang terkenal sepanjang sejarah, orang itu bernama Rut.
Sebagaimana yang kita pahami bahwa Tuhan adalah pribadi yang bertanggung jawab atas setiap sikap iman yang ditunjukkan oleh siapa saja yang mau beriman kepadaNya, tidak peduli apakah dia bangsa Israel, atau bukan; apakah dia orang kristen atau bukan, yang penting bagi Allah adalah apakah orang itu beriman kepada Allah atau tidak. Hal itu dibuktikan ketika Rut, seorang wanita dari Bangsa Moab, sebuah bangsa yang sebetulnya bukan bangsa pilihan Allah, tetapi karena Allah mendapati bahwa disana ada seseorang yang beriman kepadaNya, maka Allah turun tangan untuk menjamin hidupnya.
Mungkin saudara berkata seperti apa dan bagaimanakah orang ini beriman? Alkitab menunjukkan sikap iman orang itu demikian: Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut! ( Rut 1:16-7)
Saya percaya Iman yang Rut miliki adalah iman yang murni, bukan karena ada unsur –unsur lain, mau dapat warisan, misalnya. Karena kita tahu mertua yang dia ikuti adalah mertua yang bahkan merasa sebagai pribadi yang tidak punya apa-apa lagi yang Naomi menggambarkan keadannya sendiri sebagai” tangan kosong” (Rut 1:21) disamping iman yang murni, Rut juga bersungguh-sungguh dengan apa yang ia imani, bahkan terhadap imannya tadi, ia pertahankan sampai mati, lebih dari itu ia relah dihukum oleh Tuhan jika ia berpaling dari apa yang dia percayai. Jika Rut ingin menjadi bagian Bangsa Israel dan mengambil keputusan untuk menyembah Allah Yang hidup, suatu keputusan yang luar biasa dan itu berharga dimata Allah. Sekarang perhatikanlah bagaimana Allah menghargai setiap iman yang murni dari seseorang, Alkitab berkata bahwa ...Dan sampailah mereka ke Betlehem pada permulaan musim menuai jelai. Tidak secara kebetulan bahwa mereka tiba di Betleham pada musim menuai, saya percaya Allah merencanakannya untuk menunjukkan perhatianNya dan memulai babak baru dalam hidup orang beriman seperti Rut. Musim Menuai adalah cara, Allah memulihkan keadaan mereka. Pada kisah Rut berikutnya saya akan tunjukkan bagaimana Allah terus menyatakan kuasaNya bagi Rut yang mau beriman tanpa pamrih.
Mungkin kita berkata apa kaitannya kisah Rut ini dengan kondisi saya saya saat ini? Roma 5:2-5 berkata: Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.Melalui ayat ini kita melihat bahwa sekecil apapun pengharapan yang saudara dan saya letakkan dalam Kristus Yesus, itu tidak akan hilang begitu saja, karena Dia berjanji mengubah segala sesuatunya menjadi indah. Oleh sebab itu melalui pelajaran Rut bagian delapan ini, pertama, pastikanlah bahwa saudara dan saya beriman hanya kepada Allah didalam Yesus Kristus, kedua pastikanlah bahwa saya dan saudara memiliki kepastian iman yang teguh dan kokoh ke tiga yakinlah bahwa jika Dia telah memulihkan keadaan Rut, maka Tuhan yang sama sanggup memulihkan apapun keadaan saya dan saudara saat ini. Amin Renungan : Pdm. Marlon D Sipasulta
0 komentar:
Posting Komentar