“PACARAN USIA DINI DAMPAK DAN SOLUSI”: word from the pastor>ps marlon ds
“Ajarin tu,,, anakmu, gara gara ankmu anak saya jadi sering pulang malam” teriak seseorang dari seberang telephon, “Ah anakmu yang kurang ajar ” balas seorang ibu yang tidak mau kalah. Inilah salah satu potongan pertengkaran dua orang ibu, karena mereka membelah anaknya.
Kejadian itu bermula ketika sepasang remaja jatuh cinta, namun melanggar batas batas tertentu yang telah ditetapkan orang tua. Banyak hal yang kemudian muncul misalnya pendidikan terganggu, hal lain yang muncul adalah mereka mulai berbohong, ngakunya ada pelajaran tambahan, padahal, main ke mall dan tempat tempat keramaian lainnya. ketika hendak “dipisahkan” sang gadis memilih untuk minggat dengan meninggalkan pesan “ancaman” keluarganya pikir ini Cuma main main, ternyata sang gadis tersebut, melakukan tindakan konyol,ditempat persembunyian itu sang gadis merobek robek tangannya dengan cutter, untung nyawanya masih tertolong.
Bagaimana respon anda ketika membaca tulisan diatas? sebagian orang mungkin berkata ini adalah sketsa drama, atau hanya potongan dialog sebuah sinetron. Tidak! Ini adalah peristiwa yang sungguh terjadi! Sebuah peristiwa yang terjadi digenerasi kita, terjadi dipelayanan saya sebagai koordinator pemuda remaja.( Karena tema pelayanan saya adalah “berkembang tanpa batas”, artinya berlaku untuk semua generasi muda, maka anda tidak akan pernah bisa tahu siapa nama dan di mana peristiwa itu terjadi, semua saya dirahasiakan, izin memuat peristiwa ini ada ada)
Orang tua akan berkata, “ Untung peristiwa itu tidak terjadi di keluarga saya, dan tidak terjadi bagi anak saya” seorang Pemuda Remaja berkata:” masa bodoh, bukan saya yang mengalami masalah itu”
Saudara yang terkasih, apa yang saya terangkan diatas, merupakan sebuah virus yang sedang mewabah di generasi saat ini, peristiwa semacam ini sedang menyusupi generasi kita.Bagaimana mungkin gara gara dilarang pacaran, seorang remaja memilih minggat dan mau bunuh diri?
Penyebabnya apa? Bukan semata karena roh perzinahan yang dipropagandakan setan untuk menghacurkan generasi kita, tetapi juga ada hal lain yaitu setan menebar bibit pemberontakan. dalam jiwa remaja saat ini. Sebagai antisipasi, menghadapi itu semua maka mengantrol diri, menghindari pacaran usia dini, dan adanya rasa hormat terhadap orang tua perlu tertanam kuat didalam kehidupan seorang remaja. Selain itu dibutuhkan perhatian ekstra dari orang tua, untuk membimbing para remaja, dengan cara menjadi “sahabat” dan teman “curhat” bagi mereka
Dalam Yeremia 29:11 jelas sekali Tuhan menyediakan masa depan yang penuh harapan bagi semua umat Tuhan termasuk kepada seorang remaja sekalipun. Kalau kita pahami ini maka kita tidak akan buru buru bertindak diluar kendali Tuhan, dan tidak akan galau walaupun orang tua belum menyetujui untuk pacaran, percayalah Tuhan punya rencana yang indah, bagi setiap orang. Orang tua tentu sudah punya pertimbangan karena mereka telah banyak makan garam dalam hal ini, dalam Keluaran 20:12 dijelaskan sikap seorang anak terhadap orang tua. Alkitab berkata: Hormatilah ayah dan ibumu, supaya kamu sejahtera dan panjang umur di negeri yang akan Kuberikan kepadamu.( BIS) semua orang ingin sejahtra, bahagia serta panjang umur, panjang umur tidak hanya usia, tapi ini bisa juga karier dan masa depan yang bahagia dan cita cita yang tercapai, lalu bagaimana mendapatkannya? Perhatikan kata” hormati ayah dan ibumi”Kata hormati, dalam bahasa asli: adalah kabed: artinya memperlakukan dengan kehormatan, karena ketaatan, dan kesopanan. Kata sederhananya adalah “Nurut”. Amin
0 komentar:
Posting Komentar