BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 22 Maret 2011

ROH KUDUS MEMBERIKAN PENGHARAPAN


ROH  KUDUS MEMBERIKAN PENGHARAPAN

Setiap orang memiliki harapan dan cita -cita,  orang yang sanggup memenuhi harapannya masih  minoritas dibanding dengan orang yang tidak bisa memenuhi harapannya. Jika sebuah harapan tidak”kesampaian” maka tidak jarang orang menjadi putus asa dan sebagai akibat dari keputusaan maka orang seringkali melakukan tindakan-tindakan yang konyol. Sebagai contoh adalah kisah seorang anak yang tertangkap oleh dinas polisi pamong praja, dia ditangkap karena berkeliaran mengenakan seragam SMU, pada acara razia pelajar yang berkeliaran di Mall, ketika ditanya mengapa mengenakan seragam SMU, dengan polos anak ini mengatakan ia melakukan hal ini karena ia begitu berambisi ingin masuk SMU, tetapi harapannya kandas  karena orang tuanya kekurangan dana.  Ini adalah sebagian dari potret kehidupan yang mengalami apa yang disebut kehilangan pengharapan. Kehilangan pengharapan praktis pernah bahkan sedang dialami oleh kita yang sedang membaca renungan ini. Gambaran seseorang yang kehilangan pengharapan, dapat kita baca dalam   Yehezkiel   37:11 dan Ayub 7:6  Alkitab mengatakan demikian:   FirmanNya kepadaku: "Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang.  Hari-hari berlalu lebih cepat dari pada torak, dan berakhir tanpa harapan.
Gambaran orang yang pengharapannya hilang atau lenyap adalah orang itu seperti tulang-tulang kering. Tulang kering binatang, masih bisa dipergunakan untuk hiasan ruangan, tetapi tulang kering dari manusia, sama sekali tidak berguna, selain menjijikkan tulang kering manusia menebar kengerian bagi orang yang melihatnya. Dan orang yang tidak memiliki harapan rasanya waktu itu cepat berlalu tanpa meninggalkan setitik harapan.
Jika saudara membaca Hosea 2:14 maka kita akan menemukan nubuatan   tentang bagaimana Tuhan menyediakan masa depan bagi orang yang tidak memiliki pengharapan. Ayat tersebut mengatakan: Aku akan memberikan kepadanya kebun anggurnya dari sana, dan membuat lembah Akhor menjadi pintu pengharapan. Maka dia akan merelakan diri di sana seperti pada masa mudanya, seperti pada waktu dia berangkat keluar dari tanah Mesir.
Kita tahu bahwa lembah Akhor adalah lembah dimana Akhan beserta keluarga dan harta miliknya dimusnakan oleh karena  Akhan berbuat dosa. ( Yosua 7:24) Tetapi Tuhan berjanji akan mengubah lembah kematian itu menjadi pintu pengharapan .
Seseorang yang merasa kehilangan pengharapan mungkin berkata dapatkah Tuhan mengembalikan harapanku yang telah pupus di tengah jalan dan bagaimana aku dapat memperoleh harapanku yang telah sirna itu?  Inilah jawaban akan hal itu:   Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan. ( Roma  15:13 )
Melalui ayat ini kita dapat melihat satu kebenaran bahwa   hanya Tuhanlah sumber pengharapan.  Melalui kuasa Roh Kudus maka orang yang kehilangan pengharapan akan kembali hidup dalam pengharapan yang berlimpah-limpah.  
Banyak orang yang ingin yang ingin harapannya terkabul, tetapi mereka salah alamat pada saat mencari sumber pengharapan, dikiranya sumber pengarapan itu adalah orang tua, kekayaan, dan kedudukan dan pihak-pihak lain yang dianggap bisa memberikan harapan , ternyata semua itu tida dapat memberikan harapan sebaliknya justru mengecewakan.
Alamat yang tepat untuk memperoleh pengharapan sejati yaitu didalam Tuhan, dan dan salah satu sarana yang Tuhan pergunakan adalah melalui kepenuhan Roh Kudus, ketika seseorang dipenuhi Roh Kudus maka orang itu akan memiliki pengharapan baru. Roma  5:5  mengatakan  Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.     Pst.Marlon

Senin, 21 Maret 2011

SERIAL KITAB RUT


Rut bagian 8
DIMULAINYA BABAK BARU
Alkitab berkata dalam Rut 1:22 Demikianlah Naomi pulang bersama-sama dengan Rut, perempuan Moab itu, menantunya, yang turut pulang dari daerah Moab. Dan sampailah mereka ke Betlehem pada permulaan musim menuai jelai. Pada Rut bagian ke delapan ini kita akan mempelajari dimulainya suatu babak baru dalam kehidupan seseorang. Hal penting ini kita pelajari karena dengan mempelajari kisah orang ini maka kita akan mengerti mengapa ia kemudian menjadi  seorang wanita yang terkenal sepanjang sejarah, orang itu bernama Rut.
Sebagaimana yang kita pahami bahwa Tuhan adalah pribadi yang bertanggung jawab atas setiap sikap iman yang ditunjukkan oleh siapa saja yang mau beriman kepadaNya, tidak peduli apakah dia bangsa Israel, atau bukan; apakah dia orang kristen atau bukan,  yang penting bagi Allah adalah apakah orang itu beriman kepada Allah atau tidak. Hal itu dibuktikan ketika Rut, seorang wanita dari Bangsa Moab, sebuah bangsa yang sebetulnya bukan bangsa pilihan Allah, tetapi karena Allah mendapati bahwa disana ada seseorang yang beriman kepadaNya, maka Allah turun tangan untuk menjamin hidupnya.
Mungkin saudara berkata seperti apa dan bagaimanakah orang ini beriman? Alkitab menunjukkan sikap iman orang itu demikian: Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut! ( Rut 1:16-7)
Saya percaya Iman yang Rut miliki adalah iman yang murni, bukan karena ada unsur –unsur lain, mau dapat warisan, misalnya. Karena kita tahu mertua yang dia ikuti adalah mertua yang bahkan merasa sebagai pribadi  yang tidak punya apa-apa lagi yang Naomi menggambarkan keadannya  sendiri sebagai” tangan kosong” (Rut 1:21) disamping iman yang murni, Rut juga bersungguh-sungguh  dengan apa yang ia imani, bahkan terhadap imannya tadi, ia pertahankan sampai mati, lebih dari itu ia relah  dihukum oleh Tuhan  jika ia berpaling dari apa yang dia percayai.  Jika Rut ingin menjadi bagian Bangsa Israel dan mengambil keputusan untuk menyembah Allah Yang hidup, suatu keputusan yang luar biasa dan itu berharga dimata Allah. Sekarang perhatikanlah bagaimana Allah menghargai setiap iman yang murni dari seseorang,  Alkitab berkata bahwa ...Dan sampailah mereka ke Betlehem pada permulaan musim menuai  jelai. Tidak secara kebetulan bahwa mereka tiba di Betleham pada musim menuai, saya percaya Allah merencanakannya untuk menunjukkan perhatianNya dan  memulai  babak baru dalam hidup orang beriman seperti Rut.  Musim Menuai adalah cara, Allah memulihkan keadaan mereka.  Pada kisah Rut berikutnya saya akan tunjukkan   bagaimana Allah terus menyatakan kuasaNya bagi Rut yang mau beriman tanpa pamrih.
Mungkin kita berkata apa kaitannya kisah Rut ini  dengan kondisi saya saya saat ini? Roma 5:2-5 berkata:  Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.Melalui ayat ini kita melihat bahwa sekecil apapun pengharapan yang saudara dan saya letakkan dalam Kristus Yesus,  itu tidak akan hilang begitu saja, karena Dia berjanji mengubah segala sesuatunya menjadi indah. Oleh sebab itu melalui pelajaran  Rut bagian delapan ini, pertama, pastikanlah bahwa saudara dan saya beriman hanya kepada Allah didalam Yesus Kristus, kedua pastikanlah bahwa saya dan saudara memiliki kepastian iman yang teguh dan kokoh ke tiga yakinlah  bahwa jika Dia telah memulihkan keadaan Rut,  maka Tuhan yang sama sanggup memulihkan apapun keadaan saya dan saudara saat ini.  Amin      Renungan : Pdm. Marlon D Sipasulta

Minggu, 20 Maret 2011

MENGUNGKAP KUTUK YANG TERSEMBUNYI DALAM PERNIKAHAN

Mengapa seseorang yang memulai rumah tangga yang yakin 100% bahwa jodohnya dari Tuhan, konseling pranika pada hamba Tuhan terkenal, diberkati digereja yang besar, tetapi tiba tiba salah satu pasangannya konseling dan berkata:"Pak pendeta, bolehkah orang kristen bercerai?"


Saudara, dimanakah titik kekeliruan sehingga keluarga yang awalnya dibangun dengan kasih , sekarang menjadi keluarga yang tidak menikmati kebahagiaan bahkan menjadi keluarga yang berada diambang perceraian?
temukan jawabanyya pada ibadah" PASANGAN USIA MUDA" dengan tema:
"MENGUNGKAP KUTUK YANG TERSEMBUNYI DALAM PERNIKAHAN" yang akan dilaksanakan pada Senin 21Maret 2011 di Gereja Keluarga Tabernakel Jl Sumatera No 9 Lt 3 Bandung, acara ini akan dilayani Oleh Pdt. Marlon D Sipasulta

Tujuan acara ini untuk mempersipakan dan melengkapi pernikahan kita, menuju keluarga yang diberkati tanpa perceraian.GBU